- Langkah pertama adalah penipu terlebih dahulu membuat identitas palsu (KTP), baik dibuat sendiri dengan program photoshop atau memesan pada orang lain yang ahli membuat KTP palsu. Cara ini dilakukan penipu agar sulit teridentifikasi dan sulit untuk diringkus polisi, karena nama dan alamat yang digunakan fiktif.
- Langkah kedua adalah setelah identitas palsu atau KTP palsu jadi maka penipu ini segera membuat nomor rekening di bank-bank ternama seperti BCA, Mandiri, BNI, BRI, atau bisa juga penipu langsung memesan satu paket yaitu : KTP, Buku Tabungan dan ATM pada mafia-mafia.
- Langkah ketiga adalah setelah KTP palsu dan nomor rekening fiktif jadi, maka penipu segera membuat website, baik dengan menggunakan domain dan hosting berbayar ataupun yang gratisan. Untuk lebih menyakinkan biasanya penipu ini menggunakan domain dan hosting berbayar dengan website yang baik dan sekilas nampak profesional.
- Langkah keempat adalah membuat akun facebook dan kemudian menampilkan gambar-gambar dan informasi mengenai produk fiktif mereka dan kemudian mencari teman sebanyak-banyaknya. Selanjutnya teman-teman tersebut di beri tag gambar produk mereka.
- Langkah kelima adalah mengirimkan SMS gelap yang dilakukan secara acak atau mencari nomor-nomor HP di iklan-iklan gratis di website dan selanjutnya di kirimi SMS.
Setelah kelima langkah tersebut dilakukan maka kemudian penipu menunggu para korban yang tertarik dengan produk-produk yang mereka tawarkan dengan harga murah. Produk yang mereka tawarkan antara lain Tiket Online, Blackberry, IPAD/Tablet PC, Camera Digital, Laptop/notebook, HP, Mebel, dan lain sebagainya. Jika ada korban yang tertarik dengan produk mereka dan kemudian memesan, maka penipu ini akan meminta DP 50%. Begitu ada korban yang mentransfer, maka mereka segera menghilangkan jejak dan produk yang telah dipesan tidak dikirim. Tapi ada juga penipu kemudian memeras korban, terutama pada pemesan Blackberry, Laptop, Camera Digital, IPAD dengan mengatakan barang dikirim kelebihan dan minta ditransfer uang jaminan. Setelah ditransfer, penipu ini kemudian mengatakan barang ditahan bea cukai dan minta korban mentransfer uang lagi. Setelah ditransfer, penipu meminta uang lagi pada korban katanya biaya pengurusan surat di bea cukai. Setelah ditransfer, penipu ini kemudian mengatakan bahwa barang ditahan polisi. Jika korban menuruti, maka adalagi alasan penipu untuk terus meminta uang pada korban. Dalam kasus yang demikian ini dana korban sangat sulit untuk dikembalikan pihak bank, meskipun sudah melapor kepada pihak bank sebagai korban penipuan. Karena penipu dengan segera akan mengambil uang tersebut atau ditransfer ke rekening bank fiktif lainnya. Bank hanya dapat membekukan rekening penipu. Sementara pihak berwajib atau polisi juga mengalami kesulitan untuk meringkus penipu ini karena identitas yang digunakan palsu atau fiktif.
Khusus untuk modus penipuan undian berhadiah, langkah-langkah yang digunakan penipu hanya tiga langkah yaitu membuat KTP dan rekening bank fiktif dan mengirim SMS gelap, meskipun ada juga membuat website fiktif agar korban lebih yakin. Penipuan dengan modus ini adalah terlebih dahulu mengirim SMS gelap yang menyatakan korban mendapatkan hadiah puluhan juta atau ratusan juta dan korban disuruh menghubungi mereka. Jika korban percaya dan menghubungi mereka, maka penipu ini akan meminta biaya administrasi 25% dari total hadiah. Setelah korban mentransfer, maka penipu ini akan segera menghilangkan jejak dan sulit untuk meringkusnya karena identitas yang digunakan palsu atau fiktif.
Demikianlah cara kerja penipu via online. Informasi ini hanya sebagai penambah pengetahuan bagi anda dan bukan untuk dipraktekkan.
Baca juga ;
Baca juga ;