Minggu, 07 April 2013

Penipu Online Komplotan Afrika


TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya banyak mencokok pelaku penipuan via internet yang merupakan komplotan pria dari Afrika.Mereka umumnya warga negara Nigeria, Liberia, dan Kamerun.
Kepala Unit III Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Jerry Raimond mengatakan dalam menjalankan tindak kejahatan penipuan itu, komplotan ini tidak bekerja sendiri. Mereka biasanya mengajak serta beberapa perempuan asli Indonesia. "Mereka memacari dan menikahi perempuan Indonesia untuk membantu memuluskan penipuan,"ujarnya kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.
Jerry mencontohkan sebuah kasus penipuan terhadap seorang pengusaha garmen, sebut saja Putri, dimana polisi menangkap pelaku yang merupakan suami istri. Mathias Udhie, 25 tahun, warga negara Nigeria, dengan istrinya Waraswati, warga Tangerang, 36 tahun.
Penipuan yang dilakukan Mathias dan Waraswati yaitu dengan menggunakan modus mengirim cerita palsu ke ribuan alamat email yang mereka "hack" dari internet. Email itu berisi tentang perempuan Indonesia bernama Kusuma Wilson yang tinggal di London dan berniat pulang kampung. Namun Kusuma butuh pertolongan orang Indonesia untuk menyimpan sementara uangnya sebesar USD 2 juta yang telah siap dikirim ke Indonesia.
Dari ribuan email itu, ada saja yang merespon. Disinilah Waraswati berperan sebagai Kusuma dan berkomunikasi dengan si korban melalui telepon. Tahap berikutnya dia juga yang berpura-pura menjadi petugas cargo, petugas Bea Cukai atau Imigrasi yang menahan paket uang tersebut.
"Padahal sebenarnya perempuan yang menelepon dan mengaku petugas Bea Cukai atau Imigrasi dan meminta tebusan itu ya satu atau dua orang, komplotan ini juga," ujarnya.
Dari kasus ini, polisi juga menangkap tersangka lainnya yaitu pasangan kekasih Kenechukwu dan Agnes. Kenechukwu, 36 tahun, adalah warga negara Liberia sedangkan Agnes, 30 tahun, adalah ibu rumah tangga. "Dua orang ini berpacaran, dan satu komplotan dengan Mathias," kata Jerry.
Komentar :
Penipuan dengan modus tersebut di atas sangat sering masuk ke email penulis, tapi tidak pernah penulis tanggapi, karena dari isi emailnya saja sudah jelas merupakan  penipuan. Komplotan Afrika sadar betul bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan masih bodoh dan mudah ditipu. Masyarakat Indonesia mudah tertarik dengan iming-iming sesuatu yang menguntungkan dirinya berupa uang dan hadiah. Dan hal inilah dimanfaatkan komplotan penipu dari Afrika, China dan komplotan dari Indonesia sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk tidak mempromosikan produk anda di kolom komentar dan dilarang untuk menulis testimoni yang berkaitan dengan dukun togel. Dukun togel itu penipu. Jika melanggar aturan, maka komentar anda akan kami hapus.