Facebook sebagai jejaring sosial pada dasarnya adalah untuk mencari pertemanan (sosialisasi) atau mencari teman lama yang sudah sekian tahun tak ketemu dan ada juga memanfaatkan Facebook sebagai media untuk mempromosikan produk-produknya. Nah, hal inilah yang dimanfaatkan komplotan penipu untuk melaksanakan aksi tipu-tipunya dengan membuat toko online fiktif di Facebook. Sasaran mereka adalah pemilik akun Facebook yang masih awam dengan seluk beluk penipuan. Sebelum melancarkan aksi tipu-tipunya, komplotan penipu ini terlebih dahulu membuat website/blog (toko online) baik yang berbayar (com, net) dan gratisan (blogspot.com, wordpress.com, webs.com, weebly.com, dan lain sebagainya). Setelah toko online jadi, komplotan penipu ini, kemudian membuat akun toko online di Facebook dengan menggunakan alamat fiktif (kebanyakan di Batam, Pekan Baru, Riau) atau membajak akun Facebook orang lain kemudian dijadikan Toko online. Setelah itu, komplotan penipu ini, akan mengetag gambar-gambar barang yang dijualnya ke akun Facebook orang lain dengan menyertakan alamat toko, nomor HP dan harga barang. Harga barang biasanya dibuat sangat murah untuk menarik perhatian pemilik akun Facebook. Jika ada yang tertarik, maka komplotan penipu ini, akan menyuruh korban untuk mentransfer dana ke nomor rekening fiktif. Setelah dana ditransfer, komplotan penipu akan terus menguras uang korban dengan mengatakan bahwa barang yang dikirim kelebihan, barang ditahan bea cukai, barang ditahan polisi bandara, barang ditahan petugas dinas perhubungan. Ujung-ujungnya penipu ini meminta transfer dana. Jika tidak dituruti, komplotan penipu ini akan terus mengancam akan memenjarakan korban, karena membeli barang ilegal (Black Market). Oleh karena itu, disarankan untuk tidak membeli barang via Facebook, karena 99,99% toko online di Facebook adalah penipu. Kecuali anda sudah mengenal pemilik toko online di Facebook.
Artikelnya bagus juga nih gan, tapi menurut saya berlebihan klo di bilang 99.99 % penipu.
BalasHapusWong ditulis penipuan via facebook sebesar 99,99% masih banyak yang kena tipu kok, apalagi ditulis cuma 90%, korban penipuan jelas lebih banyak lagi. Ditulis 99,99% itu agar masyarakat tidak membeli barang apapun via facebook, karena masyarakat masih banyak yang dungu, tidak mau menggunakan otak (logika) padahal punya otak. Tidak bisa membedakan mana toko online yang resmi dengan toko online abal-abal. Masyarakat masih mudah tertarik dengan iming-iming barang murah (terhipnotis).
Hapus