Jakarta - 17 Orang
yang terlibat dalam sindikat penipuan undian Telkomsel melalui SMS, menggunakan
rekening palsu sebagai penampungan. Rekening palsu tersebut diperoleh dari
sindikat pembuat rekening palsu.
"Rekening dibeli dari sindikat lain yang
khusus buat rekening dan ATM-nya, yang dibuat berdasarkan data-data palsu.
Selanjutnya kita akan arahkan ke pelaku ini (pembuat rekening)," kata
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Slamet Riyanto di
Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Adapun, untuk satu buah rekening berikut ATM dibeli sindikat ini dengan harga berkisar Rp 2 juta. Sebagai tahap awal, si pelaku yang khusus membuat rekening ini menyetorkan uang sekitar Rp 500 ribu sebagai tahap awal pembuatan rekening di bank.
"Setelah dibeli oleh pelaku kejahatan, uang di rekening akan ditarik dan sisa saldonya sekitar Rp 50 ribu," ucap Slamet.
Adapun, untuk satu buah rekening berikut ATM dibeli sindikat ini dengan harga berkisar Rp 2 juta. Sebagai tahap awal, si pelaku yang khusus membuat rekening ini menyetorkan uang sekitar Rp 500 ribu sebagai tahap awal pembuatan rekening di bank.
"Setelah dibeli oleh pelaku kejahatan, uang di rekening akan ditarik dan sisa saldonya sekitar Rp 50 ribu," ucap Slamet.
Sementara pelaku penipuan, akan menon-aktifkan
rekeningnya bila sudah ada korban yang menyetorkan uangnya ke rekening tersebut.
Ada 17 tersangka dalam kasus ini, masing-masing
berinisial IA alias I (33), AR alias R (21), KH alias K (27), A alias R (28), R
alias S (44), D bin AD (19), AY alias F (34), BI alias B (29), UH bin H (34), R
bin M (21), IF bin DT alias D (21), IW alias B (24), HS bin AR (27), HS bin HAH
(39), SA alias U (20), MN alias NR (41), K alias KM (37).
"Otaknya adalah IA. Mereka ini berasal dari satu kampung di Makassar. Ada 2 tersangka yang merupakan residivis kasus serupa yakni HS dan KM," ucap Slamet
"Otaknya adalah IA. Mereka ini berasal dari satu kampung di Makassar. Ada 2 tersangka yang merupakan residivis kasus serupa yakni HS dan KM," ucap Slamet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak mempromosikan produk anda di kolom komentar dan dilarang untuk menulis testimoni yang berkaitan dengan dukun togel. Dukun togel itu penipu. Jika melanggar aturan, maka komentar anda akan kami hapus.