Sabtu, 16 Maret 2013

Tergiur Harga Murah Tertipu Puluhan Juta


Waspada ! Anda memiliki hobi belanja barang melalui penjualan online? Berhati-hatilah. Sebab tidak semua penjualan online benar adanya. Ini seperti yang dialami Lisnawati (27), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia di Singapura.
Hanya karena ingin membeli oleh-oleh untuk kerabatnya di kampung, ia kemudian memesan barang melalui penjualan online yang ada di internet. Namun demikian, meski uang sudah ditransfer, barang yang dipesan tidak kunjung datang.
Atas kejadian ini, wanita asal Kota Kediri Provinsi Jawa Timur mengalami kerugian hingga Rp 10 juta. Diceritakannya, awal kejadian bermula ketika dirinya bertemu dengan seorang temannya yang sukses membeli ponsel melalui jaringan internet dengan harga yang sangat murah.
Dari sanalah dirinya tergiur. Hingga akhirnya bertemu dengan penjualan online yang mengaku memiliki toko di kawasan Nagoya Celular Batam, yakni Chandra Celuler dan Nagoya Celuler. Dalam penawarannya, toko online ini membanderol ponsel jenis Samsung S3 seharga Rp 2 jutaan.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Lisnawati langsung memesan ponsel seharga Rp 5 juta sebanyak dua unit. Tak tanggung-tanggung, ia pun memesan dua buah ponsel. "Saya langsung memesan dua. Dan teman saya juga memesan dua juga," ujar Lisna kepada Tribunnewsbatam.com, Rabu (13/3/2013).
Tanpa memendam curiga, ia langsung mentransferkan uang Rp 10 juta kepada penjual online tersebut. Tiga hari setelah dibayar, ponsel yang dibelinya ini tidak kunjung tiba.
Sebab pesananannya tidak datang, ia menanyakan pesanannya kepada toko yang bersangkutan. Namun, pemilik toko justru memintanya mengirimkan uang tambahan untuk pembelian dua jenis ponsel lagi. "Saya bertanya di mana ponsel saya kok belum dikirim, tapi sama dia (pelaku) disuruh beli lagi, supaya ponselnya bisa dikirimkan," ungkap Lisna.
Kala itu, Lisna mengaku sama sekali tidak menaruh curiga. Akhirnya, ia kembali mentransferkan uang tunai ke penjual online tersebut. "Namun setelah uang tambahan dikirim, empat jenis ponsel itu juga tidak kunjung datang, dari sanalah saya merasa kok saya seperti ditipu, sudah satu minggu belum juga dikirim, banyak sekali alasannya," gerutu Lisna.
Tidak terima dengan kejadian ini, Lisna langsung melaporkan masalah ini ke ke polisi di Singapura. Oleh sebab lokasi kejadian di Batam, Lisna diarahkan membuat laporan ke Polresta Barelang. "Saya cuma ingin duit saya balik, tidak lebih dari itu," harap Lisna. 
Sumber : www.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk tidak mempromosikan produk anda di kolom komentar dan dilarang untuk menulis testimoni yang berkaitan dengan dukun togel. Dukun togel itu penipu. Jika melanggar aturan, maka komentar anda akan kami hapus.