Waspada
! Anda memiliki hobi belanja barang melalui penjualan online? Berhati-hatilah.
Sebab tidak semua penjualan online benar adanya. Ini seperti yang dialami
Lisnawati (27), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia di Singapura.
Hanya
karena ingin membeli oleh-oleh untuk kerabatnya di kampung, ia kemudian memesan
barang melalui penjualan online yang ada di internet. Namun demikian, meski
uang sudah ditransfer, barang yang dipesan tidak kunjung datang.
Atas
kejadian ini, wanita asal Kota Kediri Provinsi Jawa Timur mengalami kerugian
hingga Rp 10 juta. Diceritakannya, awal kejadian bermula ketika dirinya bertemu
dengan seorang temannya yang sukses membeli ponsel melalui jaringan internet
dengan harga yang sangat murah.
Dari
sanalah dirinya tergiur. Hingga akhirnya bertemu dengan penjualan online yang
mengaku memiliki toko di kawasan Nagoya Celular Batam, yakni Chandra Celuler
dan Nagoya Celuler. Dalam penawarannya, toko online ini membanderol ponsel jenis
Samsung S3 seharga Rp 2 jutaan.
Tidak
ingin menyia-nyiakan kesempatan, Lisnawati langsung memesan ponsel seharga Rp 5
juta sebanyak dua unit. Tak tanggung-tanggung, ia pun memesan dua buah ponsel.
"Saya langsung memesan dua. Dan teman saya juga memesan dua juga,"
ujar Lisna kepada Tribunnewsbatam.com, Rabu (13/3/2013).
Tanpa
memendam curiga, ia langsung mentransferkan uang Rp 10 juta kepada penjual
online tersebut. Tiga hari setelah dibayar, ponsel yang dibelinya ini tidak
kunjung tiba.
Sebab
pesananannya tidak datang, ia menanyakan pesanannya kepada toko yang
bersangkutan. Namun, pemilik toko justru memintanya mengirimkan uang tambahan
untuk pembelian dua jenis ponsel lagi. "Saya bertanya di mana ponsel saya
kok belum dikirim, tapi sama dia (pelaku) disuruh beli lagi, supaya ponselnya
bisa dikirimkan," ungkap Lisna.
Kala
itu, Lisna mengaku sama sekali tidak menaruh curiga. Akhirnya, ia kembali
mentransferkan uang tunai ke penjual online tersebut. "Namun setelah uang
tambahan dikirim, empat jenis ponsel itu juga tidak kunjung datang, dari
sanalah saya merasa kok saya seperti ditipu, sudah satu minggu belum juga
dikirim, banyak sekali alasannya," gerutu Lisna.
Tidak
terima dengan kejadian ini, Lisna langsung melaporkan masalah ini ke ke polisi
di Singapura. Oleh sebab lokasi kejadian di Batam, Lisna diarahkan membuat
laporan ke Polresta Barelang. "Saya cuma ingin duit saya balik, tidak
lebih dari itu," harap Lisna.
Sumber : www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak mempromosikan produk anda di kolom komentar dan dilarang untuk menulis testimoni yang berkaitan dengan dukun togel. Dukun togel itu penipu. Jika melanggar aturan, maka komentar anda akan kami hapus.