Fakta : Masyarakat Indonesia Mudah Ditipu

Sudah banyak khalayak yang mengetahui modus-modus penipuan dan bahkan sudah banyak masyarakat yang menjadi korban berbagai modus penipuan. Modus penipuan yang marak saat ini, antara lain :

1. Modus penipuan dengan modus promo barang elektronik (barang murah) seperti Blackberry, Ipad, Camera, Laptop/Notebook, HP, Komputer dan lain sebagainya. 
2. Modus penipuan promo tiket murah penerbangan domestik dan internasional. 
3. Modus penipuan hadiah mobil Avanza dari Telkomsel, Indosat, hadiah cek Rp. 75 juta dari Telkomsel, Indosat, hadiah cek Rp. 100 juta dari Telkomsel, Indosat, hadiah tabungan haji Rp. 100 juta dari PT. Sidomuncul.
4. Modus penipuan lowongan kerja fiktif pada PT. Freeport Indonesia, PT. Unilever,    PT. Premier Oil Indonesia,  Petronas, dan lain sebagainya. 
5. Modus penipuan minta transfer uang
6. Modus penipuan transfer pulsa
7. Modus penipuan agen pulsa M.Kios
8. Modus penipuan anak mama kecelakaan. 
9. Modus penipuan minta sedekah
10. Modus penipuan investasi bodong
11. Modus penipuan pinjaman KTA fiktif
12. Modus penipuan tertarik beli rumah
13. Modus penipuan tertarik beli mobil. 
14. Modus penipuan  tertarik kontrak rumaah, 
15. Modus penipuan pinjam uang pakai BPKB palsu. 
16. Modus penipuan angka jitu togel/dukun togel.
17. Modus penipuan toko online mebel fiktif
18. Modus penipuan toko online mainan fiktif
19. Modus penipuan toko online sepeda fiktif
20. Modus penipuan ijazah palsu.
21. Modus penipuan tiket konser palsu
22. Modus penipuan nomor HP cantik
23. Modus penipuan 
24. Dan lain sebagainya.

Meskipun semua modus penipuan tersebut di atas, sudah sering diberitakan di televisi, surat kabar, diberitakan lewat media online (news, website pribadi, blog, dan forum-forum). Tapi tetap saja masih banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan modus penipuan yang disebutkan di atas. Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, uang yang berhasil diperoleh komplotan penipu dari berbagai modus penipuan tersebut di atas, jumlahnya mencapai puluhan triliun rupiah. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih mudah ditipu, karena masih bodoh, mudah percaya, mudah tertarik dengan produk murah, tidak mau menambah wawasan dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan dari berbagai media seperti televisi, surat kabar,majalah. Tidak mengecek terlebih dahulu data-data penipu atau modus penipuan di google. Padahal sebagian korban penipuan memiliki HP, IPAD, Laptop/Notebook, Komputer yang terhubung dengan internet yang sebenarnya bisa browsing terlebih dahulu di google untuk mengetahui  modus-modus penipuan yang dilakukan komplotan penipu. Sehingga dapat mencegah dirinya menjadi korban penipuan. Tapi hal itu tidak dilakukan masyarakat. Masyarakat hanya tertarik untuk menonton sinetron di televisi yang sebenarnya tidak memberikan manfaat yang berarti. Masyarakat akan mulai browsing di google setelah menjadi korban penipuan untuk mengecek data atau sepak terjang  orang yang menipunya. Tindakan ini sudah jelas  terlambat dan sama sekali kurang berguna, karena uang yang sudah ditransfer kepada penipu, sangat kecil kemungkinan untuk bisa kembali. 

Karena masyarakat Indonesia masih banyak yang  bodoh, mudah percaya, mudah tertarik dengan iming-iming produk murah, murah tertarik dengan iming-iming hadiah, mudah panik, menjadikan peluang bagi komplotan penipu untuk menipu masyarakat dengan berbagai modus. Entah sampai kapan masyarakat Indonesia bisa menjadi pintar  yang selalu mengutamakan  logika berpikir, bersikap skeptis dan kritis.Kita nantikan,apakah hal ini bisa terwujud.