Rabu, 12 Desember 2012

Mantan Kasdim Tertipu Rp. 112 Juta


Ini peringatan bagi seluruh warga masyarakat, untuk terus berhati-hati dalam kondisi apapun. Jika tidak ingin nasibnya seperti Idrus Abdul Roni, 68 tahun, warga Jalan Ksatrian E-11 malang. Mantan Kasdim 0818 Kabupaten Malang tahun 2000 lalu ini harus kehilangan uang Rp 112 juta. Kasus inipun dilaporkan pensiunan Mayor TNI AD ini ke Polres Malang Kota. Ditemui di rumahnya, Idrus menjelaskan, awalnya dia
berkeinginan menjual rumah miliknya di Jalan Titan Asri IV Malang.
‘Selain saya tulisi dijual, saya juga menawarkan penjualan rumah seharga Rp 260 juta itu lewat internet,” ucapnya. Sekitar empat hari kemudian, seseorang mengaku bernama Hendarso menelpon. Dia mengutarakan niatnya membeli rumah. “Besok harinya, pria yang mengaku bernama Hendarso datang bersama istrinya bernama Rahmi. Kemudian keduanya melihat-lihat rumah yang hendak saya jual di Jalan Titan Asri IV,” lanjutnya. Setelah mengecek ke seluruh lokasi rumah, Hendarso pun akhirnya melakukan penawaran. Rumah yang semula ditawarkan Rp 260 juta, ditawar menjadi Rp 250 juta. Namun saat itu Idrus menolak. Dan kepada Hendarso, Idrus mengatakan jika rumah tersebut harganya sudah pas.
Selang dua hari kemudian, Hendarso kembali menelpo Idrus, yang setuju dengan harga Rp 260 juta. Saat itu Hendarso pun meminta nomor rekening milik korban. Baik nomor rekening BCA ataupun rekening Bank Mandiri, dengan alasan akan mentransfer uang muka rumah Rp 10 juta.
Tanpa berpikir curiga, Idrus langsung memberitahu nomor rekeningnya kepada Hendarso. Selang beberapa saat, Idrus kembali mendapat telepon dari Hendarso. Dan saat itu Hendarso memberitahu sudah mentransfer, dan meminta korban mengecek. “Saya langsung berangkat ke ATM yang ada di SPBU Jalan Mayjen Wiyono,” papar dia.
Kali pertama Idrus mengecek rekening BCA. Namun uang Rp 10 juta itu belum masuk. Selanjutnya Idrus menelpon Hendarso, yang kemudian disuruh mengecek ke ATM Bank Mandiri. Tapi sebelum mengecek, Hendarso juga mengatakan jika akan ada temannya bernama Ade Rachmadi, dari teknisi BCA menelpon untuk memandu.
Saat itu Idrus belum merasakan curiga. Hingga akhirnya, di dalam bilik ATM Mandiri tersebut, korban terus memencet tombol dan keluar tiga slip. “Saya tidak sadar apakah saya transfer, yang jelas setelah beberapa kali transfer dari mesin ATM keluar tiga slip, yang kemudian saya bawa pulang,” ungkap Idrus.
Penipuan ini baru terbongkar ketika dia pulang ke rumahnya. Seorang anaknya curiga dan meminta slip dari tangan ayahnya tersebut. Ternyata, uang yang sedianya untuk pelunasan haji, sudah hilang Rp 112 juta. Uang itu tertransfer ke rekening Bank Bukopin 4716000366 atas nama Yunita Sara dan nomor rekening Bank Mandiri nomor 9000004058674 atas nama Ade Rachmadi.
Sumber : http://malang-post.com/kriminal/51509-mantan-kasdim-tertipu
Analisis Kasus :
Kejadian ini tidak perlu terjadi, apabila bapak Idrus berhati-hati dan menyuruh kedua orang tersebut langsung membayar uang muka secara tunai  kepadanya tidak melalui transfer bank. Lagi pula mana ada pembeli yang semudah itu mau memberikan uang muka via ATM tanpa ada tanda terima dari penjual. Kecuali sudah saling kenal dan sudah saling percaya. Hal ini pun jarang, karena kadang-kadang orang yang kita sudah kenal dan kita percaya malah menipu kita.
Cara Mencegah Penipuan 
Jika anda menjual rumah, jangan mudah percaya bahwa jika ada SMS atau telepon yang menyatakan tertarik dengan rumah anda dan meminta nomor rekening untuk mentransfer uang muka, dapat dipastikan modus ini 100% adalah penipuan. Jika ada yang tertarik dengan rumah anda, usahakan mereka membayar tunai langsung pada anda, baik uang muka maupun   pelunasannya.
Solusi Jika Telah Tertipu
Jika anda sadar telah tertipu sebagaimana kasus di atas, maka anda secepatnya melapor pada bank anda dan polisi untuk memblokir nomor rekening penipu, meskipun cara ini kemungkinan kecil dana anda masih dapat dikembalikan oleh pihak bank. Tapi anda harus tetap berusaha.

  

1 komentar:

Mohon untuk tidak mempromosikan produk anda di kolom komentar dan dilarang untuk menulis testimoni yang berkaitan dengan dukun togel. Dukun togel itu penipu. Jika melanggar aturan, maka komentar anda akan kami hapus.