Jumat, 14 Desember 2012

Penipuan Via SMS Raih Rp. 30 Miliar


Banyak penipu memanfaatkan layanan pesan singkat (short message service/SMS) untuk mencari mangsa. Mereka umumnya memanfaatkan SMS promosi yang diadakan operator.
“Dari 100 SMS yang dikirim, lima orang di antaranya masuk perangkap dan menjadi korban penipuan,” kata Kepala Unit Fraud Banking Investigation Bank Mega, Budi Setio Wibowo, dalam diskusi Transparansi Produk, Perlindungan dan Mediasi Nasabah Perbankan, Minggu (25/9).
Biasanya, korban diminta mentransfer uang ke salah satu rekening tertentu. Jumlah uang yang diminta penipu kepada korban dalam kisaran Rp1 juta.
“Kelompok ini bisa mengantongi uang ratusan juta hingga miliaran rupiah. Seperti kelompok Palembang yang berhasil di bongkar Bank Mega,” katanya.
Modus penipuannya beragam. Selain melalui SMS juga telepon serta penjualan barang fiktif lewat internet. Terbongkarnya aksi ini, setelah ada keluhan. “Kami langsung melacak setiap ada pengaduan,” ujarnya. “Dan selama tiga tahun, kelompok penipu tersebut mengantongi uang Rp30 miliar.”
Hal senada juga dikatakan Kepala Biro Hallo BCA Emmanuelle Nathalya Wani Sabu. “Jaringan penipu ini terorganisir layaknya bank. Mereka memiliki tugas masing-masing.”
Kasus yang banyak terjadi di Bank BCA terutama rekening fiktif dan KTP fiktif lewat metode transfer. “Sebulan, kami memblokir hampir 300 rekening,” jelasnya.
NASABAH BESAR
Sindikat penipuan ini umumnya membidik nasabah yang membuka rekening BCA di Jawa Tengah, tapi bekerja di daerah lain. “Paling banyak orang Jakarta, Bandung, dan Surabaya karena nasabahnya besar. Orangnya juga lebih cepat panik,” ucapnya.
Untuk membongkar aksi kejahatan ini, ia mengaku memperkuat kerjasama dengan bank lain yang masuk dalam workgroup.
Modus kejahatan yang dilakukan misalnya dengan memberitahukan korban bahwa keluarganya mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Pelaku kemudian minta korban mentransfer sejumlah uang untuk keperluan pengobatan sesegera mungkin. Jika korban panik, maka dia tak akan mengecek lagi dan langsung mentransfer uang seperti yang diminta pelaku.
Nathalya juga meminta nasabah tidak sembarangan memberikan nomor PIN terhadap siapapun. Sebab pelaku terkadang menelepon bahkan sering mengaku petugas dari Hello BCA.
Tanpa disadari, nasabah tersebut memberikan nomor mereka yang mengaku petugas dari Hello BCA. “Kami meminta kepada nasabah sebaiknya mengecek kembali.”
Sumber : http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/26/penipuan-via-sms-raup-rp30-miliar

1 komentar:

Mohon untuk tidak mempromosikan produk anda di kolom komentar dan dilarang untuk menulis testimoni yang berkaitan dengan dukun togel. Dukun togel itu penipu. Jika melanggar aturan, maka komentar anda akan kami hapus.