Banyak
penipu memanfaatkan layanan pesan singkat (short message service/SMS) untuk
mencari mangsa. Mereka umumnya memanfaatkan SMS promosi yang diadakan operator.
“Dari
100 SMS yang dikirim, lima orang di antaranya masuk perangkap dan menjadi
korban penipuan,” kata Kepala Unit Fraud Banking Investigation Bank Mega, Budi
Setio Wibowo, dalam diskusi Transparansi Produk, Perlindungan dan Mediasi
Nasabah Perbankan, Minggu (25/9).
Biasanya,
korban diminta mentransfer uang ke salah satu rekening tertentu. Jumlah uang
yang diminta penipu kepada korban dalam kisaran Rp1 juta.
“Kelompok
ini bisa mengantongi uang ratusan juta hingga miliaran rupiah. Seperti kelompok
Palembang yang berhasil di bongkar Bank Mega,” katanya.
Modus
penipuannya beragam. Selain melalui SMS juga telepon serta penjualan barang
fiktif lewat internet. Terbongkarnya aksi ini, setelah ada keluhan. “Kami
langsung melacak setiap ada pengaduan,” ujarnya. “Dan selama tiga tahun,
kelompok penipu tersebut mengantongi uang Rp30 miliar.”
Hal
senada juga dikatakan Kepala Biro Hallo BCA Emmanuelle Nathalya Wani Sabu.
“Jaringan penipu ini terorganisir layaknya bank. Mereka memiliki tugas
masing-masing.”
Kasus
yang banyak terjadi di Bank BCA terutama rekening fiktif dan KTP fiktif lewat
metode transfer. “Sebulan, kami memblokir hampir 300 rekening,” jelasnya.
NASABAH
BESAR
Sindikat
penipuan ini umumnya membidik nasabah yang membuka rekening BCA di Jawa Tengah,
tapi bekerja di daerah lain. “Paling banyak orang Jakarta, Bandung, dan
Surabaya karena nasabahnya besar. Orangnya juga lebih cepat panik,” ucapnya.
Untuk
membongkar aksi kejahatan ini, ia mengaku memperkuat kerjasama dengan bank lain
yang masuk dalam workgroup.
Modus
kejahatan yang dilakukan misalnya dengan memberitahukan korban bahwa keluarganya
mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Pelaku kemudian minta korban
mentransfer sejumlah uang untuk keperluan pengobatan sesegera mungkin. Jika
korban panik, maka dia tak akan mengecek lagi dan langsung mentransfer uang
seperti yang diminta pelaku.
Nathalya
juga meminta nasabah tidak sembarangan memberikan nomor PIN terhadap siapapun.
Sebab pelaku terkadang menelepon bahkan sering mengaku petugas dari Hello BCA.
Tanpa
disadari, nasabah tersebut memberikan nomor mereka yang mengaku petugas dari
Hello BCA. “Kami meminta kepada nasabah sebaiknya mengecek kembali.”
Sumber : http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/26/penipuan-via-sms-raup-rp30-miliar
Terima Kasih Atas Share`nya, Artikelnya Menarik, sangat membantu saya sebagai Bloger Pemula, namun jangan lupa mampir ke website kami ya . . !
BalasHapusObat Kanker tanpa Operasi, Pusat Penyakit Kelamin, Obat Sipilis, Obat Sipilis Mujarab,Obat Sipilis instan, Obat Sipilis untuk Pria, Obat Sipilis Untuk Wanita, Obat Penyakit Sipilis, Obat Sipilis Rajasinga, Obat Sipilis kencing nanah,Obat Sipilis Sakit Kelamin, Obat Sipilis Alami, Obat Sipilis 3 hari sembuh Total, Obat Sipilis kelamin perih, Obat Sipilis Keluar nanah, obat Sipilis kencing nanah, Obat untuk Sipilis,Obat yg manjur untuk Sipilis, Obat Sipilis tanpa Efek Samping, dan Obat Kelamin Lainnya