Diduga Hasil Penipuan Digunakan Untuk Mendanai Aksi Terorisme

SMS penipuan sedang marak akhir-akhir ini, baik SMS yang berisi penjualan tiket pesawat murah,  penjualan blackberry murah, laptop murah, transfer dana, kirim pulsa, undian berhadiah, tabungan haji, tertarik beli rumah, motor, mobil,  penjualan nomor cantik dan masih banyak modus operansi lainnya yang digunakan oleh para penipu. Menurut dugaan penulis,  hasil penipuan tersebut kemungkinan besar digunakan untuk melakukan aksi terorisme di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari cara kerja mereka melakukan penipuan sangat mirip yang digunakan teroris, di mana para penipu ini setiap hari meneror dengan mengirimkan SMS penipuannya pada masyarakat, termasuk penulis sendiri yang merasa diteror dengan  SMS tersebut dan sangat merasa terganggu. Jika dugaan penulis benar bahwa hasil penipuan digunakan untuk mendanai aksi terorisme di Indonesia, maka sudah sepatutnya team Densus 88 perlu juga dilibatkan dalam hal ini untuk melacak para penipu atau teroris ini. Karena sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat yang menjadi korban penipuan. Konon, para penipu ini, bisa meraup  miliaran rupiah dalam satu bulan dari hasil penipuannya. Jadi tidak mengherankan pelaku terorisme tetap ada di Indonesia karena tersedianya dana yang bisa saja diperoleh dari hasil penipuan.  Kemungkinan pelaku teroris di Indonesia sudah merubah sistem pendanaan mereka dari merampok bank ke modus penipuan. Jika mereka tetap menggunakan cara lama dengan merampok bank, maka besar kemungkinan mereka tertangkap atau tewas ditembak polisi. Sedangkan bila menggunakan modus penipuan, resiko tertangkap oleh aparat sangat rendah, karena indentitas diri mereka di bank diduga semuanya palsu. Jika  tertangkap pun mereka tidak mati karena hanya akan dikenakan pasal penipuan.