Penjual Jamu Tertipu Rp. 54 Juta Karena Tergiur Undian Berhadiah Mobil Avanza

MERDEKA.COM. Pupus sudah harapan Muslikah (36) warga Lorong Ali Akib, No 34, RT25, RW 7, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, untuk mendapatkan hadiah langsung dari kopi. Alih-alih mendapat mobil Avanza dari kupon undian yang ada di dalam sachet kopi, penjual jamu gendong ini malah tertipu uang sebanyak Rp 54 juta.

Dengan langkah gontai ditemani keponakannya, korban pun mendatangi SPKT Polresta Palembang, Sabtu (22/3), dengan harapan pelaku dapat diringkus dan uangnya kembali. Di hadapan polisi, korban menuturkan peristiwa tersebut terjadi saat dirinya membeli kopi di salah satu pedagang kaki lima di sekitar tempat tinggalnya, Selasa (18/3).

Korban kaget bukan kepalang setelah mengetahui di dalam sachet kopi terdapat kupon undian yang menyatakan dirinya mendapatkan satu unit mobil Avanza. Singkat cerita, korban menghubungi nomor yang tertera atas nama Dwi Sigit (terlapor). Kemudian terlapor meminta korban mentransfer sejumlah uang dengan alasan untuk pindah nama, biaya transportasi, BPKB, dan biaya pajak.
Korban akhirnya menyetujui permintaan terlapor dan mentransfer uang ke rekening BRI atas nama Rusmin Niryadin sebesar Rp 54 juta.

"Saya ikuti perintah dia (terlapor) dengan enam kali transfer. Total uang yang saya kirim ke rekening dia berjumlah Rp 54 Juta," kata korban.

Namun, setelah ditunggu beberapa hari, mobil yang dijanjikan tak kunjung datang. Sialnya, nomor telepon terlapor tak bisa dihubungi lagi. Korban pun baru sadar telah menjadi korban penipuan. Korban semakin bingung karena uang yang dikirim tersebut bukan semua miliknya namun pinjaman dari keluarga dan tetangganya.

"Saya pinjam sama keluarga dan tetangga. Bagaimana mau kembalikan uang mereka, mobilnya tidak datang," ungkapnya.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Djoko Julianto mengimbau warga agar tidak mudah tertipu dengan undian yang belum jelas kebenarannya. Ada baiknya, warga melaporkan kepada instansi terkait sebelum memenuhi permintaan dari oknum-oknum yang mengatasnamakan karyawan perusahaan yang memberikan kupon undian.

"Kasus ini akan kita tindaklanjuti segera agar tidak ada korban berikutnya," tukasnya.

Sumber : www.merdeka.com

Komentar :

Pendidikan yang rendah dan kurangnya informasi kepada masyarakat terkait modus-modus penipuan mengakibatkan banyak masyarakat yang korban penipuan. Media televisi di Indonesia, termasuk salah satu faktor penyebab membuat masyarakat menjadi bodoh dengan membuat program acara yang kurang bermutu.