Banyaknya Rekening Fiktif Merupakan Kegagalan Bank

Sebagaimana diketahui bersama bahwa banyak sekali rekening fiktif yang beredar di masyarakat yang tujuan  utamanya adalah untuk menipu.  Kasus rekening fiktif banyak terjadi di BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, dan CIMB Niaga dan ada juga yang terjadi di Bank Muamalat dan bank-bank lainnya. Beredarnya rekening fiktif tersebut tentu saja sangat meresahkan dan merugikan masyarakat, karena  jika masyarakat melakukan transaksi dengan seseorang yang mengunakan rekening fiktif, maka masyarakat sangat rentan menjadi korban penipuan. Masyarakat yang menjadi korban penipuan dan aparat kepolisian tentu saja merasa kesulitan  untuk melacak keberadaan pemilik rekening fiktif tersebut. Beredarnya rekening fiktif pada suatu bank merupakan kegagalan bank dalam menjalankan prinsip kehati-hatian. Beredarnya rekening fiktif mengindikasikan bahwa bank masih lalai dalam memverifikasi validitas data nasabah. Beredarnya rekening fiktif  mengindikasikan bahwa masih ada karyawan bank yang melakukan fraud (kecurangan). Beredarnya rekening fiktif tentunya akan meningkatkan tindakan penipuan. Oleh karena itu, sudah selayaknya bank menjalankan prinsip kehati-hatian sebagaimana mestinya dan selalu memverifikasi validitas data nasabah terlebih dahulu, sehingga rekening fiktif yang beredar dapat diminimalkan.