Typical Korban : Kena Tipu Dulu Baru Cek dan Ricek

Banyak masyarakat yang mempunyai pola berpikir yang salah. Terutama dalam hal modus-modus penipuan yang sedang marak saat ini, baik dalam dunia nyata maupun dalam dunia maya. Umumnya masyarakat tidak melakukan cek  dan ricek dulu tentang modus-modus penipuan, misalnya di google. Akibatnya banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan seperti promo Blackberry, Ipad, Camera, Komputer, Laptop/Notebook, HP, Sepeda, lowongan kerja fiktif,  jasa travel fiktif, hadiah mobil Avanza, hadiah cek rp. 75 juta, hadiah cek Rp. 100 juta, tabungan haji Rp. 100 juta, anak  mama kecelakaan, minta transfer uang, minta transfer pulsa, minta sedekah, dukun togel/angka jitu, mebel fiktif, agen pulsa fiktif, dan lain sebagainya. Setelah kena tipu, baru masyarakat mulai melakukan cek dan ricek tentang data penipu. Tapi apa hendak dikata nasi sudah menjadi bubur, uang yang sudah terlanjur ditransfer ke rekening penipu tidak mungkin akan bisa kembali. Karena penipu menggunakan identitas dan rekening fiktif. Beginilah umumnya typical korban penipuan, kena tipu dulu baru cek dan ricek. Kena tipu dulu baru otaknya jadi pintar. Sebelum kena tipu otaknya entah ditaruh di mana. Asal ada promo barang murah langsung dibeli. Asal ada lowongan kerja via sms langsung melamar. Asal ada hadiah, langsung menghubungi penipu. Asal ada mebel murah langsung beli. Asal ada tiket murah langsung beli. Asal ada info anak kecelakaan langsung panik dan mentransfer dana kepada penipu. Asal ada sms minta transfer uang langsung ditransfer kepada penipu. Asal ada sms minta transfer pulsa langsung transfer pulsa ke nomor penipu. Asal ada sms agen pulsa murah langsung saja transfer uang ke rekening penipu. Dan lain sebagainya. Banyak masyarakat yang memiliki typical seperti ini, sehingga pelaku penipuan dapat terus melakukan aksi tipu-tipunya. Seandainya semua masyarakat sudah pintar, sudah tentu penipu pun akan sulit menjalankan aksi tipu-tipunya. Oleh karena itu, disarankan kepada  masyarakat agar selalu melakukan cek dan ricek sebelum membeli barang via online, membeli tiket via online, membeli mebel via online, melamar pekerjaan via online dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat mencegah anda dari aksi-aksi penipuan.